Alkisah, ada badai besar mengamuk di suatu kawasan hutan luas. Porak poranda kawasan hutan itu dibuatnya. Usai semua berlalu, ada suatu keadaan menarik yang ditinggalkan bencana tsb. Ada satu bagian hutan itu, suatu kelompok pohon… tetap berdiri kokoh tak tergoyahkan oleh amukan badai yang melanda. Mengapa?

Seorang petani di sekitar kawasan itu menjelaskannya: pohon-pohon itu memiliki akar-akar di bawah tanah yang saling melilit satu sama lain. Lilitan itu menjadi kekokohan pohon-pohon tsb dari terpaan badai. Mereka aman dari badai karena mereka terikat lebih kuat di tanah karena akar-akar yang berlilitan tsb, intertwined roots.

Apakah kamu bagian dari suatu kelompok komunitas? Apakah kamu bagian dari suatu kelompok pemimpin? Apakah kamu sedang menjadi anggota suatu tim?

Hubungan yang kuat di antaramu akan menentukan apakah kalian akan bertahan. Ambillah prioritas untuk memperkuat hubungan. Mungkin sudah ada dasar hubungan di masa lalu, tetapi tetap perlu diperkuat. Apalagi jika baru saling kenal.

Semangat!

Ef 2:19b-20 … kamu … anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

(Apakah ada ayat yang lebih tepat yang rekan-rekan pikirkan? Silakan share di komentar.)

1 Komentar pada “Intertwined Roots”

  • Pelajaran yang baik tentang Persahabatan yang saling menguatkan. Sedikit berbagi. Saya bersama Bu Jose dan Bu Stevy sudah bersahabat sejak SMA. ( Sebelum bertumbuh). Waktu kuliah saya bertemu dengan Bu Angki di hari pertama masuk kampus. Selesai Ospek 97 saya di ajak PA saya langsung mengajak Bu Stevy setelah beberapa Minggu PA. Akhirnya Bu Hans dan Bu Yopi ikut bergabung. Akhirnya kami yang bertumbuh di Unppati Angkatan 97 sekitar 60an orang. Saya tinggal di Rumah Kos dan akhirnya teman2 bergabung dan menjadi RTB ( termasuk Bu Stenly Bu Jose, Bu Sam) saling berbagi hidup antara kami. Waktu kerusuhan di Ambon kami beberapa sudah diputuskan orang tua utk pindah ( Bu Stev dan Bu Yopi ) satu malam di RTB kami berdoa bersama dan bersepakat utk tetap bertahan di Ambon meskipun kerusuhan sampai kami menyelesaikan Studi dan pergi utk IKA. Ada banyak cerita lucu dan kesan yg mewarnai persahabatan kami. sampai saat ini kebersamaan itu masih terus terjaga. Beberapa dari kami ingin berhenti ikut Tuhan tetapi akhirnya Puji Tuhan 1 demi 1 akhirnya berkomitmen utk menyerahkan hidup kami utk Tuhan. Sebuah perjalanan persaudaraan yang saling membangun dan mendukung sampai hari ini dan sampai Tuhan Yesus datang kembali. 🙏.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *